It is 2020

This is one of extraordinary special year for me, for people around the world. We are facing pandemic. I believed this current situation, 6 generations live side by side, dealing with different stories in the same era.

Coronovirus – Covid19 is causing this pandemic.

Who knows, that we will facing this huge moment that no one experienced. Everything is new, everybody, even a new born baby need to adapt to this situation. We need everybody to hand in hand to cope in pandemic. We need everyone to be more patient, more alert, more aware, and more effort in dealing with these situations.

We need to do several new adaptation; wash hand more often, social/physical distancing, and wear a mask. We started by staying at home, and most of our activities, we doing it at home; working, online schooling, shopping, virtual meeting, etc, as long as you stay at home, and do your quarantine, at least you will stay safe and healthy. In the same time you need to be mentally happy.

Ya, itu sangat penuh tantangan. Kita di rumah, sebagai orang Indonesia yang kehidupan sosialnya aktif dan sebagian besar mottonya mangan ora mangan sing penting ngumpul, ternyata menjadi sebuah tantangan besar. Tingkat kesabaran manusia seperti kalau dihitung, bisa hingga 3 bulan saja untuk sebuah kebiasaan yang menantang ini. Setelah itu kembali resah.

Kesadaran, kedisiplinan, ilmu, ketaatan, kemampuan untuk bertahan jadi pr buat semua. Kamu orang rumahan, kamu orang yang aktif di luar, semua mengalami tantangannya masing-masing. Itu belum termasuk dengan kondisi ekonomi internal maupun negara yang semakin memberikan momok lain.

Tapi, kata bijak yang bilang, manusia yang berhasil, adalah manusia yang mampu beradaptasi memberikan harapan bahwa kita semua bisa, asal mau dan berusaha untuk bertahan disegala situasi.

Bagaimana kamu menghadapi diri sendiri, belajar jadi manusia yang lebih baik dengan tempaan ini, tergantung kamu.

Advertisement

Hari – hari Cantik

05 – 05 – 15. Hari ini mungkin dimaknai sebagian orang sebagai tanggal cantik, alasan umumnya karena angkanya mudah diingat. Bagi sebagain orang juga bisa biasa saja, karena tanggal cantik juga bisa dianggap tanggal yang acak, tetapi peristiwanya membuat itu menjadi cantik.

Berbagai perstiwa cantik bisa terjadi tanpa harus melihat tanggalnya dengan angka yang sama maupun berurutan, cantik tidaknya tanggal ternyata sangat tergantung peristiwanya, tergantung apa yang ingin diingatnya. Hari-hari cantik, dengan kata lain bermakna, bisa sesuatu yang menyenangkan ataupun menyedihkan, hari dimana memberikan kenangan yang membekas.

Sama ketika banyak kejadian-kejadian lucu dengan siswa-siswi di kelas tempat mengajar, dimana itu menjadi kenangan setelah tidak lagi mengalami situasi yang serupa. Seringkali mengingat hari-hari itu memberikan rasa rindu yang membahagiakan.

Tidak hanya peristiwa itu, tetapi peristiwa ketika menjadi bagian dari sejarah perubahan bangsa, bagi diri merupakan momen membahagiakan, karena terasa diberikan peluang kebaikan di masa mendatang.

Ada lagi momen, yang sederhana, melakukan perjalanan yang sangat ditunggu, dan ketika hal itu terjadi, membuahkan kebahagiaan yang tidak hanya dirasakan oleh pikiran tetapi juga oleh badan, reaksi rileks menjadi bagian yang juga cukup penting.

Peristiwa lainnya, ketika diberikan kesempatan untuk andil dalam proses perjalanan karir orangtua berada tahap akhirpun menjadikan hari-hari terasa istimewa, memberikan rasa bangga, rasa syukur dan harapan.

Semua peristiwa mudah dirangkum ketika semua terasa  bahagia, seringkali peristiwa tidak menyenangkan tidak ingin dituliskan, karena tidak ingin memberikan jejak, akan tetapi,  mengingatnya adalah bagian dari sebuah proses pembelajaran.

Ketika harus mendapatkan ‘peringatan’ dengan cara yang tidak menyenangkan, rasa mungkin akan memberikan reaksinya yang negatif, tetapi asa mengajak untuk berpikir dan belajar, mengambil nilai baik dari setiap peristiwa yang tidak menyenangkan. Kepergian orang-orang terkasih, tidak akan menghilangkan kenangannya, tauladan selalu ada walaupun wujud tiada.

Disitulah letak kecantikan dari setiap momen, hari-hari cantik, tidak hanya dari tanggalnya, tetapi bagaimana kita membuatnya terasa cantik.

New Me

It’s been a year and little bit more, that I am no longer a formal teacher at HighScope Indonesia Bintaro. It was a very difficult decision that I had to make since this path is one of my biggest dreams. I had a very great times to work with children education, my students, parents, and colleagues. I learnt alot not only from the adult but also from the children. I learnt to listen more, children needs and not to forget becoming a right educator. Unfortunately, due my personal reasons, I have to give up my dream (I hope that was not a real goodbye).

I also had a very interesting experiences at my previous work, at Nuffic-Neso Indonesia (former; NEC). I met new people, and assist them to find their dream education, I learnt alot from different background of culture, education and point of view.

These days…

I would say, I am a freelance educator now. I am giving academic tutorial to primary students and environmental education to all students in Indonesia.

Few years ago, being a freelance worker was not a choice for me. I was not feeling financially secure. The less options that I had last year made me take this new adventure, and keep reminding my self that ‘rejeki ada di tangan Tuhan, dan Tuhan tidak pernah salah’.

Of course in the first 3 months I felt less money but happy (honeymoon period), the second 3 months was less money less happy, feeling unproductive (realizing period), after the first semester, I started to accept new moments in my life. Good fortune will come along when you are grateful.

Just never stop learning, your life is your education, you have to learn from it.

Note to my self, I will learn more of my English and finally my Dutch 😉

 

 

Rencana

Pernah gak, kamu pengguna media sosial, berpikir untuk menceritakan kegiatan dimanapun, kapanpun, bagaimanapun didalam blog dengan menuliskan tips-tips yang cukup informatif? Karena saya baru mau memulainya, itupun setelah diniatkan lebih dari satu tahun…iyaa..iya…sudah lama, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali *pembenaran*.

Ide tersebut tercetus ketika saya ketolong banget oleh teknologi internet dalam bekerja dan ketika sekalipun kesulitan mencari informasi. Dan biasanya yang seringkali menolong adalah tulisan-tulisan dari blog orang-orang kreatif yang dengan kemampuannya berbagi ilmu dan informasi.

Untuk itu, tulisan-tulisan dalam blog saya akan lebih informatif.

My 1st Nephew

His name is Kenobi Endra Nayottama…he’s my brother’s son…Everybody is happy. He is becoming one new member, with new hope, new wish, new start.

Welcome baby Keno..bude loves you :*

Tujuh Langkah

Pagi disapa terang, kaki melangkah riang…

Bebatuan menghadang tanpa celah, kelinci melompat tanpa lelah…

Ilalang berayun bercerita, kupu-kupu berterbangan mengejar bunga…

Ketika langit meneteskan tangisnya, tanah menerima kisahnya…

Hingga malam menjelang, matahari tak pernah menghilang, terus diam mengatur alam…

Menuliskan setiap lembar waktu membuat kisah baru.

Belajar dari Murid

Sekumpulan anak-anak memenuhi ruang hati,

kadang memberikan cerita,

kadang memberikan tangisnya,

seringkali memberikan keceriaannya.

Hati ini terasa penuh tanpa sesak…

Tanpa disadari bukan hanya mereka yang belajar dari kami, melainkan kami juga belajar banyak dari mereka.

Belajar berpikir sederhana, untuk memahami, untuk menerima juga untuk mencintai dengan segala ketulusan hati.

Sekumpulan anak-anak kembali meramaikan suasana,

dengan riuh rendahnya,

dengan tawa dan candanya,

terkadang tidak mudah dipahami,

tapi kami belajar untuk menerima,

belajar untuk dapat bahagia tanpa banyak bertanya.

Kami belajar untuk menjadi sederhana…

Tenang atau Kosong?

Keadaan berbeda disetiap masanya, dimasa itu pula banyak cerita. Baik, senang, bahagia, lancar, bersama juga yang tidak terlalu baik, sedih, kecewa, halangan dan kehilangan.

Pembelajaran terus berjalan. Kadang pelan pemahaman kadang segera dikerjakan.

Belajar membuat tenang, kosong dan tenang terasa tak berbeda. Semua seperti tanpa cerita, tanpa dinamika. Atau justru tenang ataupun kosong merupakan dinamika, dinamika ketika harus terdiam, harus menghela nafas, untuk siap dengan dinamika baru yang siap meluluh lantakkan ketenangan itu sendiri.

Jadi, tenang atau kosong?

My “Partner”‘s Wedding

Hari ini, akhirnya salah satu keinginan mereka terjadi, hari ini pernikahan yang sudah direncanakan cukup lama, penuh perjuangan keringat, hati dan kesabaran, terjadi dengan indahnya…Allah memberikan hal-hal baik kepada orang-orang baik.

Saya tidak menjadi seksi sibuk dalam pernikahan teman dekat seperti biasanya, saya tidak terlibat dalam kepanitiaan dan segala printilan yang biasa saya lakukan ketika teman dekat saya menikah. Saya sendiri meminta maaf tidak membantu banyak dalam persiapannya, dan tidak menawarkan diri pula dalam membantu persiapannya.

Ketika beberapa hari yang lalu ia mengatakan, “kamu memang terlihat tidak membantu persiapan pernikahan saya, tapi kamu selalu ada disamping saya sejak awal, menjadi tempat saya menumpahkan segalanya”. “Aah ternyata saya bisa berfungsi yang lain juga bagi teman saya dalam persiapan pernikahannya”, pikir saya.

Karena aktivitas yang hampir setiap hari kami lakukan bersama, ternyata perkenalan kami yang masih seumur jagung tidak menyurutkan kedekatan hati saya dengan dirinya. Saya pun ikut menghitung hari-hari menjelang pernikahannya, ikut deg-degan, ikut khawatir. Mulai dari acara adat dimalam sebelum pernikahan, akad nikah, hingga syukuran, perasaan saya ikut terlibat, ikut lega perlahan-lahan. Semua acara berlalu, rasa bahagia dan hati ini rasanya tentram sekali, I am happy, very happy for you Dila-Rayi!

Kompromi

Sepanjang bulan ini terasa pendek dan juga panjang…

*kelamaan jd draft,lupa mau nulis apa*

Ok…lanjut, beberapa bulan ini terasa pendek dan juga panjang, pendek karena hampir tidak terasa beberapa bulan ini dilewati, panjang karena ternyata banyak hal yang telah dilalui.

Beberapa bulan terakhir terasa berbeda, terasa berat sekaligus menguatkan, terasa berat sekaligus sederhana, terasa memenuhi sisi-sisi kosong tulang belulang sekaligus meniupkan udara segar didalamnya…ya…agak berlebihan yah?

Tidak ada yang bisa dibagi disini kecuali bagaimana dalam beberapa bulan terakhir menghadapi diri sendiri sangatlah luar biasa rasanya, kata-kata berkompromi yang seringkali secara pribadi disebut-sebutkan, di propagandakan harus ditelan oleh seluruh tubuh dan berefek besar terhadap peran ego yang selama ini sangat mengagungkan dirinya.

Pendek kata, menjadi diri sendiri dengan berbagai macam ikatan yang melekat seumur hidup menjadi perkara mudah ketika memang sudah waktunya.

Menjadi sehat raga karena sehat pikiran adalah pilihan 😉