Teeza

Pertama kali mendengar berita itu sudah beberapa jam berlalu dari kejadian, dan berita yang diterima kondisi kamu tidak terlalu parah. Saya kaget sekaligus langsung lega. Tapi saya langsung mencari-cari berita diinternet maupun tv, ternyata kejadian itu cukup menggemparkan.

Keesokkan harinya, berita yang diterima begitu menyakitkan, rasanya seperti ditinggal pergi, seperti disakiti dan ditinggalkan, saya tidak bisa berpikir jernih, tidak bisa berpikir positif, setiap saya berpikir hanya hasil memilukan yang keluar dari pikiran-pikiran saya.

Ketika kamu dan rekan kamu harus kehilangan salah satu dari anggota badannya, saya dan banyak orang lain tidak bisa berbuat banyak selain hanya doa.

Kecelakaan yang menimpa kamu dan rekanmu meninggalkan bekas yang cukup dalam buat banyak orang, kami semua disini berdoa untuk kesembuhan, dan sekalipun untuk yang terbaik yang Allah SWT akan pilihkan untukmu. Saya menyerah kepada Allah SWT, saya tidak lagi mampu mencari jalan keluar yang lebih baik untuk kamu, hanya tanganNya yang mampu mengatasi, itu akhir dari doa saya.

Hari ini, Jumat ini, Ia memutuskan untuk mengurangi kesakitanmu, dengan memanggilmu lebih cepat, Ia si Maha Pencemburu, cemburu melihat kamu ditangisi, didoakan, diperhatikan banyak orang, disayang banyak orang, Ia ingin memiliki kamu lagi untuk selamanya.

Kesedihan saya berkurang, mungkin kesedihan yang lain juga, bukan…bukan karena kami senang kamu pergi, bukan kami tidak mau ikut membantu kamu nanti…kami hanya bisa merasakan bahwa kamu memang akan lebih baik jika bersamaNya…Selamat jalan Teeza Ariaputra, kami selalu mendoakanmu…Terima kasih Ya Rabb, kami relakan ia bersamaMu, terima kasih Engkau menyadarkan kami lagi dan menunjukkan kebesaranMu melalui Teeza…

Advertisement